Pages

Minggu, 16 Desember 2012

Digigit kucing, pria Oregon ini terkena penyakit yang pernah membunuh 25 juta jiwa di Eropa pada abad ke-14

Terbaru

gambar mata kucing
Wabah penyakit yang disebut Black Death pernah menyerang Eropa pada abad ke-14. Tepatnya pada tahun 1348 hingga 1350, wabah tersebut sudah membunuh sekitar 25 juta jiwa. Namun siapa sangka seorang pria di Amerika Serikat terjangkit penyakit tersebut setelah sebelumnya dia digigit oleh seekor kucing.
Kejadiannya bermula ketika pria berumur 50 tahun asal Oregon yang namanya tidak disebutkan tersebut hendak melepaskan seekor tikus yang tengah digigit seekor kucing pada 2 Juni 2012. Kucing yang merasa terganggu itu pun menggigitnya.
Pria tersebutpun mengalami demam hingga beberapa hari setelah kejadian itu. Karena panasnya tidak kunjung turun, dia pun dirujuk ke ke Rumah Sakit Crook County. Di rumah sakit tersebut dokter mendiagnosanya mengidap penyakit Black Death.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri yersinia pestis ini sebenarnya sudah sangat jarang muncul lagi di abad modern ini. Meskipun demikian, saat ini sudah ada obat untuk penyakit yang pernah mewabah di Eropa tersebut. Namun, jika tidak segera mendapatkan pertolongan, tetap saja penyakit ini dapat mematikan.
Emilio Debess, seorang dokter hewan di Oregon mengatakan bahwa kasus orang yang terkena Black death sudah ada di Amerika sejak 1934. Dan sejak saat itu hingga sekarang penyakit ini sudah menewaskan sekitar 4 orang.
Setiap tahunnya diperkirakan ada sekitar 11 orang di Amerika Serikat yang terserang bakteri tersebut. Data WHO sendiri menyebutkan bahwa setidaknya pernah terjadi sekitar 1000 - 3000 kasus serupa di seluruh dunia.
Sekedar tambahan, sebenarnya bakteri yersinia pestis tidak hanya menyebabkan penyakit black death, tetapi juga bisa berkembang menjadi 3 penyakit berbahaya yang lainnya. Diantaranya adalah bubonik yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening, septicemia yang mengganggu peredaran darah, serta pneumonia yang mengganggu kinerja paru-paru.
Biasanya bakteri tersebut ditularkan oleh lalat. Dan untuk kasus ini, memang cukup unik karena ditularkan oleh seekor kucing. Yah, meskipun pada kenyataannya manusia memang bisa tertular bakteri tersebut dari binatang yang terinfeksi bakteri yersinia pestis.

Referensi : viva