Pages

Jumat, 18 Januari 2013

Aktivis China berhasil menyelamatkan 600 ekor kucing yang siap untuk dikonsumsi

Terbaru

makanan dari daging kucing
Tahukah anda, ternyata beberapa restoran di China ada yang menyajikan olahan makanan dari daging kucing untuk para konsumennya. Ckckck, begitulah kalau negara yang penduduknya sudah terlalu banyak, apapun dimakan. "Nggragas" kalau kata orang Jawa. Makanya embak-embak sekalian jangan lupa ikut KB yak nanti kalau sudah berkeluarga, biar nggak jadi "nggragas" juga seperti orang di China. ^_^
Ada sekitar 600 ekor kucing di dalam sebuah truk yang siap dikirim ke sebuah restoran di Changsa, Cina bagian Selatan untuk dijadikan sebagai bahan olahan makanan, berhasil diselamatkan oleh aktivis penyayang binatang setempat.
Kejadian ini terbongkar karena truk yang membawa kucing-kucing malang tersebut mengalami kecelakaan di jalanan saat dalam rute pengiriman. Dan saat ditemukan, keenam ratus kucing tersebut terbagi dalam 50 kandang bambu dimana dalam setiap kandang tersebut tidak satupun yang diberi makanan dan minuman. Semuanya dibiarkan begitu saja selama berhari-hari.
"Jelas sekali pemilik kucing ini tidak peduli apakah mereka hidup atau mati, karena tidak ada suplai makanan dan minuman dan mereka dikurung di dalam truk selama berhari-hari," ungkap seorang aktivis penyayang binatang tersebut seperti dikutip dari detik.com.
Kucing-kucing yang diselamatkan tersebut kemudian dibeli oleh para aktivis seharga 10.000 Yuan (sekitar 1,6 juta rupiah). Rencananya kucing-kucing tersebut akan ditawarkan kepada keluarga-keluarga di Changsa, China untuk diadopsi.
Kejadian seperti ini sebenarnya bukanlah pertama kalinya yang terjadi di China. Pada tahun 2011 lalu sebuah konvoi truk di Beijing juga pernah dihentikan oleh para aktivis karena membawa sekitar 500 ekor anjing untuk dijual sebagai daging konsumsi.
Sebenarnya, kebanyakan restoran di China tidak menyajikan olahan daging kucing sebagai menu makanan mereka. Hanya penduduk di China bagian Selatan saja yang sering menjadikan daging kucing ini sebagai bahan olahan makanan mereka.

Referensi : detik