Pages

Minggu, 13 Januari 2013

Euthanasia pada Hewan

Terbaru

metode euthanasia hewan
Euthanasia pada hewan cenderung lebih sering diartikan sebagai "suntik mati" karena prosedur yang paling sering dilakukan adalah dengan menyuntikkan suatu zat ke dalam tubuh hewan agar si hewan tertidur untuk selama-lamanya.
Euthanasia didesain dengan prosedur yang sedemikian rupa untuk membuat hewan mati dengan sedikit rasa sakit. Tindakan ini juga dianggap berbeda dengan penyembelihan ataupun pembasmian hama, karena euthanasia lebih sering dilakukan atas dasar kasihan terhadap penderitaan yang dirasakan hewan akibat penyakit atau hal lain. Namun pada kenyataannya itu semua tetap saja membunuh.
Metode euthanasia hewan yang paling umum saat ini adalah dengan menyuntikkan cairan pentobarbital atau sodium thiopental berdosis tinggi ke dalam tubuh hewan. Biasanya tidak lebih dari 30 detik binatang yang disuntik dengan cairan ini akan mati. Metode ini disebut sebagai metode membunuh yang paling cepat dan tidak menyakitkan. 
Sebelumnya, pernah juga digunakan metode ruang gas beracun dan beberapa metode lainnya untuk melakukan euthanasia. Namun banyak yang menentangnya dan akhirnya pada tahun 1990 di Georgia dicetuskanlah Undang Undang euthanasi pertama di dunia yaitu "Humane Euthanasia Act" yang menyeragamkan metode euthanasia yaitu dengan suntik mati.
Beberapa dokter hewan melakukan dua kali suntikan untuk menjalankan metode euthanasia hewan ini. Pertama adalah memberikan suntikan bius untuk menghilangkan kesadaran si hewan, kemudian yang kedua baru menyuntikkan cairan kematian.
Namun untuk "membunuh" binatang yang ukurannya cukup besar seperti kuda, maka metode yang digunakan bukan lagi metode suntik mati. Melainkan metode "tembak di kepala". Peluru akan diarahkan langsung ke area medulla oblongata menggunakan peralatan khusus untuk membuat si kuda mati dalam sekejab.
Di negara-negara yang menjalankan Undang-Undang euthanasia ini, mereka akan "menidurkan" si binatang dengan beberapa alasan yang diperbolehkan misalnya ada kucing yang keempat kakinya putus dan tidak ada yang mau mengadopsi, maka kucing tersebut boleh di suntik mati. Atau bisa juga ada kucing yang menderita penyakit parah yang menyiksa dan tidak dapat disembuhkan, maka "untuk meringankan penderitaan", si kucing akan di euthanasia. Lalu kemana jasad si kucing setelah di suntik mati???
Beberapa pemilik biasanya akan membawanya pulang untuk dikremasi atau dikuburkan. Namun bagi binatang yng tak bertuan, pihak pengendali hewan akan mengirimnya ke tempat pengolahan daging untuk dijadikan sebagai bahan kosmetik, pupuk, gelatin, pakan ternak, atau obat-obatan. Hihi, patut curiga tuh sama produk kosmetik yang berasal dari Amerika dan Eropa, tiap hari kan hapir selalu ada binatang yang di euthanasia. ^_^

Referensi : wikipedia