Pages

Selasa, 22 Januari 2013

Mengenal Chinese mountain cat, Kucing Gunung China

Terbaru

Mengenal Chinese mountain cat, Kucing Gunung China
Chinese mountain cat (Felis bieti) atau jika dibahasa Indonesiakan menjadi Kucing Gunung Cina merupakan spesies kucing liar yang hidup di bagian barat China. Kucing ini diklasifikasikan sebagai subspesies dari F. silvestris bieti berdasarkan analisis genetik pada tahun 2007.
Spesies kucing liar ini dulunya disebut sebagai kucing gurun Cina, tetapi karena pada kenyataannya kucing ini sangat jarang bahkan tidak pernah ditemukan di gurun, makanya namanya disarankan untuk diganti menjadi kucing gunung Cina pada tahun 1992. Kucing jenis ini termasuk dalam daftar spesies yang rentan punah menurut IUCN. Hal ini dikarenakan jumlah populasinya diperkirakan tidak lebih dari 10.000 ekor untuk saat ini.
Kucing Gunung Cina dewasa mempunyai berat sekitar 6,5 sampai 9 kg dengan panjang tubuh sekitar 69 sampai 84 cm dan panjang ekor mencapai 29 hingga 41 cm. Bulunya berwarna menyerupai pasir dengan bagian bawah tubuh berwarna keputih-putihan.
Kucing Gunung Cina merupakan binatang nokturnal yang aktif di malam hari. Buruan mereka adalah pikas, burung, tikus dan hewan pengerat lainnya. Kebanyakan kucing liar ini hidup di alam bebas. Hanya beberapa saja yang tinggal di kebun binatang. Masa kelahiran kucing liar ini antara Januari hingga Maret. Dan biasanya sekali persalinan dapat melahirkan 2 sampai 4 ekor anakan.
Kucing ini merupakan hewan endemik Cina. Artinya tidak bisa ditemukan di luar negara Cina. Penyebarannya pun terbatas. Hanya di bagian tepi utara-timur Dataran Tinggi Tibet, Timur Qinghai dan utara-barat Sichuan.
Habitat kucing gunung cina adalah di padang rumput dan stepa dengan ketinggian 2.500 dan 5.000 m di atas permukaan laut. Sampai saat ini hanya diketahui itu saja habitatnya. Belum ada kabar yang memberitakan kucing liar ini ditemukan di habitat lain seperti gurun ataupun hutan lebat.
Ancaman populasi kucing gunung Cina justru diakibatkan oleh mangsanya sendiri. Pikas yang menjadi mangsa utama kucing liar ini banyak diracun oleh manusia, sehingga jumlahnya menjadi semakin sedikit. Selain itu, tidak sedikit juga kucing gunung cina yang mati karena memakan pikas yang terkena racun.

Referensi : wikipedia