Setelah sebelumnya kita membahas tentang apa yang menyebabkan alergi terhadap kucing, kali ini kita mempunyai list kucing yang konon tidak menyebabkan alergi (hypoallergenic). Beberapa jenis kucing hypoallergenic tersebut antara lain :
- Kucing Balinese : kucing ini disebut juga kucing Siam berbulu panjang. memang tamapk tidak mungkin kucing berbulu panjang termasuk kucing hypoallergenic, tetapi percayalah, menurut penelitian kucing ini termasuk yang paling sedikit memproduksi protein FEL D1.
- Kucing Devon Rex dan kucing Cornish Rex : Dua jenis kucing Rex ini memiliki bulu yang sangat jarang. So, alergennya lebih sedikit.
- Kucing Sphynx : Kucing tanpa bulu ini merupakan ras kucing yang paling sering dikaitkan dengan jenis kucing hypoallergenic.
- Kucing Siberian : Meskipun kucing ini berbulu panjang, tetapi sekitar 75% penderita alergi mengaku tidak bereaksi terhadap bulu kucing ini.
- Kucing Oriental Shorthair : Meski mereka termasuk kucing hypoallergenik, bulunya harus tetap sering-sering dibersihkan.
- Kucing Javanese : Karena sedikitnya bulu lapisan bawah, kucing ini termasuk kucing yang sedikit menghasilkan alergen (zat penyebab alergi).
Nah, meskipun kucing-kucing tersebut disebut sebagai kucing hypoallergenic, mereka masih harus tetap sering dimandikan dan dibersihkan tempat tidurnya. Selain itu, saat bertransaksi, pastikan bahwa si penjual mau menerima kembali kucingnya jika ternyata anda masih mengalami alergi setelah beberapa hari memeliharanya.
Dan untuk lebih berjaga-jaga lagi, sebaiknya setelah menyentuh si kucing, anda mencuci dulu tangan dan wajah anda menggunakan sabun sebelum melakukan aktifitas yang lain. Semoga Tips sederhana ini bermanfaat.
Referensi : catster