Flat-headed cat (Prionailurus planiceps) merupakan seekor kucing liar bertubuh kecil yang tersebar di daerah Thailand, Malaysia, Kalimantan, dan Sumatera. Sejak tahun 2008 kucing liar ini digolongkan sebagai hewan yang terancam punah oleh IUCN. Diperkirakan pada tahuhn 2008, jumlah kucing ini hanya ada sekitar 2.500 ekor.
Pada mulanya kucing liar ini dimasukkan dalam keluarga Felis, tetapi sekarang kucing ini dimasukkan menjadi salah satu dari lima spesies Prionailurus. Menurut catatan ISIS, hanya ada beberapa ekor saja yang terdapat dalam penangkaran. Kira-kira tidak lebih dari 10 ekor. Itu pun semuanya berada di kebun binatang Malaysia dan Thailand.
Kucing berkepala datar ini memiliki bulu berwarna cokelat kemerahan di dahinya, cokelat gelap di badannya, dan putih berbintik di bagian perutnya. Warna pada mukanya lebih cerah daripada warna badannya, dengan moncong dan dagu berwarna putih. Kucing ini juga memiliki sejenis selaput di bagian cakarnya seperti halnya kucing bakau yang memudahkannya untuk berenang dan bergerak di daerah berlumpur.
Flat-headed cat memiliki panjang tubuh sekitar 41 hingga 50 cm dengan panjang ekor sekitar 13 hingga 15 cm. Berat badan kucing berkepala datar ini sekitar 1,5 hingga 2,5 kg.
Habitat Flat-headed cat adalah hutan hujan tropis yang ada di Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Sabah, Serawak, Brunei, Kalimantan, dan Sumatera. Mereka hidup di daerah dataran rendah terutama di daerah-daerah yang dekat dengan sumber air tawar. 70% kucing ini ditemukan dalam radius 3 kilometer dari sumber air tawar.
Kucing liar yang hidup di wilayah Indonesia ini adalah binatang soliter. Kucing langka ini secara umum merupakan hewan yang aktif di malam hari (nokturnal). Namun diketahui juga bahwa kucing betina dewasa lebih aktif sekitar pukul 08.00 - 11.30 WIB dan 18.00 - 22.00 WIB.
Flat-headed cat memiliki panjang tubuh sekitar 41 hingga 50 cm dengan panjang ekor sekitar 13 hingga 15 cm. Berat badan kucing berkepala datar ini sekitar 1,5 hingga 2,5 kg.
Habitat Flat-headed cat adalah hutan hujan tropis yang ada di Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Sabah, Serawak, Brunei, Kalimantan, dan Sumatera. Mereka hidup di daerah dataran rendah terutama di daerah-daerah yang dekat dengan sumber air tawar. 70% kucing ini ditemukan dalam radius 3 kilometer dari sumber air tawar.
Kucing liar yang hidup di wilayah Indonesia ini adalah binatang soliter. Kucing langka ini secara umum merupakan hewan yang aktif di malam hari (nokturnal). Namun diketahui juga bahwa kucing betina dewasa lebih aktif sekitar pukul 08.00 - 11.30 WIB dan 18.00 - 22.00 WIB.
Karena jumlahnya yang kian menurun, kucing berkepala datar ini dimasukkan dalam daftar hewan yang dilindungi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Referensi : wikipedia