Kucing ini bernama All Ball. Dia adalah seekor anakan kucing manx. Dia hidup pada Mei 1984 hingga Desember 1984. Tidak ada hal yang istimewa dari kucing ini, kecuali satu hal, dia diasuh oleh seekor Gorilla bernama Koko.
Koko sendiri adalah seekor Gorilla yang luar biasa cerdas. Konon dia mampu memahami 1000 bahasa isyarat standar Amerika, dan memahami sekitar 2000 kosa kata bahasa Inggris.
Pawang Koko, Dr. Francine Patterson melaporkan bahwa pada musim panas tahun 1984 Koko meminta kepadanya untuk diberikan seekor kucing. Dan sebagai hadiah ulang tahunnya, Koko memilih seekor anak kucing Manx berwarna abu-abu untuk "diadopsi" olehnya yang kemudian diberi nama All Ball. Mungkin Koko memilih kucing tersebut karena seperti yang kita tahu, Kucing Manx adalah jenis kucing yang tidak punya ekor, sama seperti Gorilla. Koko pun kemudian memperlakukan si anak kucing seperti layaknya anaknya sendiri.
Namun malang nasib All Ball. Pada bulan Desember tahun 1984 dia tewas akibat tertabrak mobil setelah berhasil menyusup keluar dari kandangnya. Kematian All Ball tersebut membawa duka yang mendalam bagi Koko. Menurut Patterson, ketika tahu "anak angkatnya" mati tertabrak mobil Koko dengan bahasa isyaratnya mengatakan "Buruk, Sedih, Buruk". dan "Menangis, cemberut, sedih". Patterson juga melaporkan bahwa Koko juga sempat mengeluarkan suara yang sangat mirip dengan suara manusia yang sedang menangis. Dari kejadian tersebut, Patterson pun menyimpulkan bahwa ternyata manusia bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai emosi.
Sebagai pengganti All Ball, pada tahun 1985, Koko diijinkan untuk memilih 2 ekor anak kucing sebagai "anak angkatnya". Dia pun memilih 2 ekor anak kucing Manx yang kemudian dikenal dengan nama Lipstick, dan smoky.