Pages

Sabtu, 02 Februari 2013

Kucing telah membunuh 3,7 milyar burung setiap tahunnya

Terbaru

Kucing vs Burung
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini, kucing-kucing yang hidup di alam liar ataupun kucing peliharaan yang dibiarkan berkeliaran telah membunuh sekitar 1,4 milyar dari 3,7 milyar burung di daratan Amerika Serikat setiap tahunnya. Hasil penelitian ini pun semakin memanaskan perdebatan antara pecinta kucing dan penyelamat lingkungan.
Perkiraan tersebut jauh lebih tinggi dari ribuan juta burung mati tiap tahunnya yang sebelumnya dikambinghitamkan kepada kucing. Penelitian tersebut juga mengatakan kalau dari 6,9 milyar hingga sekitar 20,7 milyar mamalia seperti tikus, kelinci, pengerat serta yang lainnya juga telah dibunuh oleh kucing. Laporan ini diterbitkan pada Selasa kemarin (29/01/2013) di Nature Communications.
"Saya sangat terkejut." ungkap ornithologist Peter Marra dari Smithsonian's Conservation Biology Institute. Dia dan temannya yang juga berasal dari Smithsonian Scott Loss, serta ahli biologi dari U.S. Fish and Wildlife Service Tom Will adalah yang melakukan penelitian ini.
Ini adalah bagian dari tiga tahun kerja Fish and Wildlife Service untuk memperkirakan berapa jumlah burung yang mati akibat predator, racun, dan kecelakaan. Dan menurut laporan American Bird Conservancy sekitar sepertiga dari 800 spesies burung di Amerika Serikat terancam punah atau mengalami penurunan jumlah populasi yang cukup signifikan.
Selama bertahun-tahun pecinta burung dan pecinta kucing terlibat adu argumen mengenai apa yang sebaiknya dilakukan terhadap kucing jalanan di Amerika, apakah mesti di euthanasia atau dibiarkan berkeliaran setelah sebelumnya dikebiri.
"Temuan kami menunjukkan kalau kucing yang bebas berkeliaran di luar rumah diperkirakan menyebabkan ancaman yang lebih besar terhadap populasi satwa liar jika dibandingkan sebelumnya dan kemungkinan besar mereka adalah pembunuh utama burung-burung dan mamalia di Amerika Serikat" ungkap Marra dan rekan penulisnya "Pemberitahuan secara ilmiah dan intervensi polisi dibutuhkan untuk menguangi dampak ini."
Penelitian ini mengkritik kebijakan Trap-Neuter-Return (TNR), "tangkap-kebiri-dilepaskan", yang diserukan oleh Alley Cat Allies dan organisasi penyayang kucing lainnya. Menurut mereka, tujuan dari NTR ini adalah untuk menekan jumlah populasi kucing jalanan tanpa harus membunuh mereka secara langsung, karena menurut perkiraan Nathan Winograd, pendiri dari No-Kill Advocacy Center di Oakland, sekitar 4 juta kucing di-euthanasia di penampungan hewan setiap tahunnya.
Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebijakan TNR ini malah justru semakin membahayakan populasi hewan liar karena jumlah predator yang berkeliaran di jalanan semakin banyak. Namun Becky Robinson, Presiden dari Alley Cat Allies, tetap bersikukuh kalau kebijakan TNR ini adalah cara terbaik menjaga populasi burung tanpa perlu membunuh kucing.
Eleuh eleuh, ternyata di Amerika dan Eropa masalah keseimbangan alam sudah menjadi masalah yang sangat pelik seperti itu. Menurut para pecinta kucing sekalian, pendapat mana yang benar??? Kalau menurut saya keduanya benar. Kita tidak bisa seenaknya saja membunuh/melindungi satu spesies untuk melindungi/membunuh spesies lainnya, karena itu akan semakin mengacaukan keseimbangan rantai makanan.

Referensi : usatoday