Pages

Jumat, 21 Desember 2012

Kucing yang takut gelap

Terbaru

Pada suatu hari di bulan Agustus yang hangat, Dolores, seekor kucing kecil yang pemalu, menerima penghargaan istimewa dari the American Humane Association's William O. Stillman.
Perkumbulan tersebut biasa memberikan penghargaan kepada orang - orang yang mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan binatang dair bahaya, dan bagi binatang-binatang yang menempuh bahaya untuk menyelamatkan hidup manusia. 
Para penerima penghargaan ini dianggap pahlawan, entah mereka jenis orang yang berjiwa pemimpin dan pemberani ataupun binatang yang ekstrovert dan setia seperti Dolores.
Tapi sebelumnya Dolores bukanlah makhluk ekstrovert. Dan ia juga kelihatannya tidak terlalu dekat pada siapapun. Malahan ia termasuk tipe pendiam. Katika pertama kali datang untuk tinggal bersama Kyle, pemiliknya, Dolores jarang bersuara. Dan kebanyakan ia tidak suka disentuh.
Kyle tidak tahu kenapa Dolores begitu menjaga jarak, dan ada satu ahl lagi yang tidak ia mengerti tentang kucing itu. Dolores selalu gelisah kalau lampu dimatikan. Tapi Kyle tidak peduli. Sikap Dolores yang pendiam dan tidak suka mencari perhatian menarik hatinya. Jadi, kalau malam , ia membiarkan semua lampu di apartemennya menyala, walau pun sudah waktunya tidur. Dan kalau Dolores ingin menjaga jarak... yah, ia bisa menghargainya. Mungkin, kalau ia sabar, suatu hari nanti Dolores mau lebih dekat padanya, berkomunikasi dengannya, menjadi temannya.
Maka, selama setahun berikutnya, Kyle menyayangi Dolores sebagaimana adanya. Ia membiarkan Dolores menjaga jarak, dan tidak meminta lebih dari apa yang bisa diberikan kucing itu.
Kumudian pada suatu senja di bulan Mei, segalanya berubah. Malam itu bermula seperti malam-malam lainnya. Menjelang tidur seperti biasa Kyle memastikan semua lampu di apartemennya menyala. Lalu ia pergi tidur.
Tak lama kemudian ia bangun dengan terkejut. Ada sesuatu yang melompat ke kepalanya. Ada kaki-kaki yang mencakari wajahnya. Ketika ia membuka mata, apartemennya tidak lagi terang benderang, melainkan penuh dengan asap hitam. Tapi ia bisa melihat siapa yang melompat dan mencakarinya. Dolores. Hanya kucing itu yang bisa dilihat Kyle, tetapi itu saja sudah cukup.
Bersama-sama mereka berjalan ke satu-satunya pintu keluar dari apartemen itu. Pintu belakang! Kyle berjalan dengan meraba-raba tembok. Pada saat yang sama , ia merasakan sosok Dolores dengan kakinya dan mengikuti kucing itu. Akhirnya keduanya mencapai pintu belakang. Kyle menarik tombol untuk membuka pintu, tetapi tombol itu malah lepas dan pintu tetap tertutup.
Tenaga dan nafas Kyle sudah habis untuk berjalan ke pintu dan ia jatuh tersungkur di lantai. Tapi sekali lagi ia merasakan kaki-kaki itu mencakari majahnya, tak mau menyerah. Kyle mengerahkan sisa-sisa tenaganya dan menghantam pintu dengan tubuhnya. Pintu terbuka dan ia lari ke luar, menghirup udara segar. Begitu selamat berada di luar, ia mencari-cari kucing yang telah menyelamatkannya. Dolores tidak ada.
Dengan panik Kyle menyadari bahwa Dolores masih berada di dalam apartemen. Ia lari menghampiri salah seorang pemadam kebakaran.
"Kucingku masih ada di dalam apartemen!" serunya. "Bisakah anda menemukannya?"
Si pemadam kebakaran berjanji akan mencoba. Sekarang Kyle hanya bisa menunggu. ia tahu kemungkinan Dolores masih hidup sangat kecil, tetapi barangkali saja ia bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Sekitar satu jam kemudian, api berhasil dikuasai. Seorang pemadam membawakan Kyle sesuatu yang dibungkus handuk. Di dalam handuk itu adalah Dolores, matanya terpejam rapat, bulu-bulunya hangus, tapi masih hidup.
Si pemadam kebakaran menjelaskan bahwa Dolores terjatuh di belakang pintu dan seorang pemadam kebakaran tersandung tubuhnya ketika memasuki apartemen itu. Setelah dikeluarkan dari apartemen, kucing itu diberi CPR dan oksigen oleh pihak paramedis sebelum diserahkan kepada Kyle.
Peristiwa kebakaran itu mengubah kehidupan Kyle secara dramatis. Ia kehilangan seluruh pakaiannya, dan perabotannya, dan barang-barang miliknya yang lain, dan unutk sementara ia terpaksa tinggal bersama ibunya. Kucingnya juga berubah.
Dolores yang semula pendiam sekarang hampir selalu mendengkur dan mengeong. Yang lebih mengejutkan, ia punya keinginan untuk disentuh daAn dipeluk sekarang, terutama ketika sedang berbaring di pangkuan Kyle.
Sekarang, 4 bulan kemudian, Dolores diberi penghargaan atas keberaniannya. Tapi Kyle tahu bahwa ia telah memperoleh hadiah yang lebih besar. Ia tidak pernah meminta lebih dari yang bisa diberikan Dolores, dan ternyata mendapati bahwa kucing itu bersedia memberikan segala sesuatu yang dimilikinya.

oleh : Susan McCullough
dari buku : Chicken Soup for the Cat & Dog Lover's Soul