Seekor kucing yang diselamatkan dari jalanan Kairo selama kekacauan revolusi Mesir tahun 2011 tidak hanya menjadi salah satu kucing paling terkenal di daerahnya, dia pun menjadi benang merah persahabatan yang mendalam antara pemiliknya dengan sekelompok biarawati di Williamsville.
Kucing tersebut bernama Shu Shu, seekor kucing berpenampilan cukup unik. Dia memiliki wajah bulat mirip kucing Persia, tetapi memiliki jumbai kucing Maine Coon. Kucing ini dipelihara oleh Tim Craig Buffalo dan istrinya, Harolyn.
Mereka berdua sering jalan-jalan di taman dengan memebawa Shu Shu. Ketika orang menyapa atau bertanya tentang penampilan yang tidak biasa Shu Shu, Craigs menceritakan kisah latar belakang Shu Shu yang membuatnya semakin menarik perhatian.
Pada saat jalan-jalan di Niawanda Park pada musim panas 2011, Craig bertemu dengan sekelompok kecil biarawati Franciscan yang baru saja keluar dari Gereja St. Mary di Williamsville. Dan Suster Marcia Klawon mungkin yang paling sayang dengan binatang. Mereka pun bercakap-cakap dan Craig akhirnya diundang untuk makan siang di St. Mary bersama dengan Shu Shu.
"Sungguh luar biasa bisa mendengarkan cerita tentang Shu Shu," ungkap Suster Alice Gilabert yang bekerja di bagian komunikasi di St Mary.
Tim Craig sendiri tumbuh dewasa di Tonawanda. Namun pekerjaannya yang sebagai seorang Administrator sekolah membuatnya berkeliling dunia, termasuk 16 tahun di Hawaii. Pada tahun 1980-an mereka tinggal di Kairo dimana keduanya bekerja di sebuah Universitas Amerika. "Kita tumbuh dan mencintai negara itu." Ungkap Harolyn Craig. Sehingga, ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk kembali ke snaa pada tahun 2010, mereka tidak menyia-nyiakannya.
Namun pada awal tahun 2011, kerusuhan Mesir menuntut Presiden Mubarak mundur mulai merebak. Demonstrasi dan bahkan darurat militer mulai diberlakukan. Tidak hanya demonstran yang berada di jalanan, tetapi juga tank, dan kendaraan militer.
Pada suatu hari, Craig dan istrinya pergi ke bank untuk mengambil uang dan pergi membeli makanan. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang anak laki-laki yang merupakan tetenngga mereka. Pada saat itulah Harolyn melihat seekor kucing muda berbulu di dekat anak laki-laki tersebut.
Menurut penuturan mereka, Kairo memang banyak sekali kucing jalanan, tetapi kucing yang satu itu terlihat berbeda. Sehingga mereka berpikir, kucing tersebut memang sengaja di taruh di luar rumah oleh pemiliknya yang ikut dalam demonstrasi agar mencari makan sendiri.
Harolyn pun berjanji kepada si kucing, kalau si kucing masih tetap di tempat itu saat mereka kembali, maka dia akan membawanya pulang. Dan sejam kemudian saat mereka kembali, si anak kucing menatap mereka dari bawah mobil. Harolyn pun memanggilnya dan setelah si anak kucing mendekat, dia memegangnya dan membawanya pulang ke apartemennya. Mereka pun memberi nama si kucing Shu Shu, sesuai dengan kebiasaan orang Mesir yang memanggil anak gadis mereka dengan nama panggilan.
Ketika sewa apartemennya sudah berakhir, dan pekerjaan konsultasi mereka mulai sedikit, mereka pun memutuskan untuk kembali ke New York Barat tempat ibu Tim Craig tinggal. Tidak lupa, mereka pun membawa serta Shu Shu.
Akhirnya Craig dan istrinya menemukan sebuah rumah di Buffalo dan memutuskan untuk tinggal di sana menikmati masa tua mereka. Mereka pun sering membawa Shu Shu jalan-jalan di taman. Dan tidak disangka Shu Shu pun menjadi sangat terkenal dalam waktu yang sangat singkat. Dan mereka pun akhirnya memiliki banyak teman dan kenalan baru berkat "peri kecil dari Mesir" tersebut.
Referensi : buffalonews