Pages

Selasa, 17 Desember 2019

Rumah Kucing Parung, Cara Dita Agusta Mensejahterakan Hewan Terlantar

Terbaru

Suasana haru menyelimuti Rumah Kucing Parung (RKP) saat itu, saat kedatangan keluarga kecil membawa 17 ekor kucing untuk dititipkan karena populasi yang demikian banyak, ternyata tidak sanggup lagi dirawat dalam rumah kecil.

Selain kondisi perekonomian karena kepala keluarga yang belum bekerja, nasihat mertua yang merasa khawatir jumlah kucing terus bertambah makin membuat was-was keluarga kecil, jika suatu ketika tidak sanggup lagi mengurus mereka.



Dari 17 kucing diserahkan ke Rumah Kucing Parung, Bogor oleh pemilik asalnya supaya bisa dirawat, ia mengungkapkan hanya membuat semacam perjanjian di atas materai sebagai syarat tentang biaya sebagai donasi sterilisasi 250 ribu.

Menurutnya, beberapa jenis kucing yang dibawa ke RKP yang belum di sterilisasi, sehingga diperlukan untuk menekan angka populasi kucing.

Berawal Dari Sayang, Rumah Kucing Parung Berdiri 2015


Rasa sayang Dita Agusta terhadap hewan membuat ibu dari ketiga anak tersebut memulai tempat penampungan hewan terlantar, 2015.

Dita menjelaskan, sama seperti halnya manusia yang bisa merasakan kasih sayang, hewan juga bisa dan memerlukan kehidupan yang layak.

Dalam setiap edukasi dan setiap kesempatan mengisi acara seminar, pemilik Rumah Kucing Parung, Bogor sering menyampaikan, keinginan merawat hewan peliharaan jangan sekedar trend dan ikut-ikutan saja. Adopter perlu rasa tanggung jawab dan mengetahui cara merawat kucing dengan baik, sehingga kesejahteraannya terjamin.

Menurutnya, adopter perlu belajar memahami cara merawat kucing dengan baik. Sehingga hewan peliharaan bukan hanya sekedar memelihara saja, namun kucing juga memerlukan perhatian, sehingga majikan dapat membagi waktu disaat sedang sibuk.

Kesibukan majikan dan kendala lain setelah merawat kucing, tidak sedikit membuat kucing menjadi terlantar dan tidak terawat lagi.

Dalam kesempatan tersebut, pemilik Rumah Kucing Parung, Dita Agusta menerangkan, cara merawat kucing yang baik jika majikan tidak mampu lagi merawat hewan peliharaan, jangan langsung dibawa ke tempat penampungan. Langkah yang bisa disiapkan, seperti menemukan calon adopter lain seperti teman, keluarga atau orang yang mampu merawat mereka.

"Iya stress (kucingnya) karena pindah tempat, makanya saya edukasi dulu jadikan rumah ini sebagai solusi terakhir saja dan saya enggak mau orang buru-buru masukin kucingnya ke sini dikit-dikit dititipin, justru ini paling berat perjuangan kucingnya dibandingkan dia dapat adopter langsung karena hanya ganti oper tapi suasana rumahkan enggak jauh beda," terang Dita.

Lokasi Rumah Kucing Parung


Bertempat di Jalan Pasir Naga, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Kemang Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rumah Kucing Parung (RKP) sedikitnya ada ratusan kucing dengan status hewan terlantar yang dirawat oleh Dita Agusta.

Dibantu 5 orang dengan sistem upah, Dita menerangkan termasuk juga anak ikut membantu pekerjaan sosial terhadap kesejahteraan hewan terlantar tersebut.

Sejumlah dukungan yang dipersiapkan untuk membantu perawatan kucing terlantar tersebut, tampak kandang, tempat makan, kotak obat hingga sampo yang digunakan menjaga kebersihan tubuh kucing.

Selain perlengkapan dasar untuk kucing, tampak beberapa arena kucing untuk berinteraksi dan bermain, seperti alat menggaruk kuku. Sehingga kehidupan hewan peliharaan terlantar tidak sekedar diberi makan saja, selain memperhatikan cara merawat kucing dengan baik, dukungan perlengkapan lain dapat meningkatkan kesejahteraan dan usia mereka.

Sumber