Pages

Kamis, 30 Januari 2020

Puluhan Kucing Mati Dalam Sepekan Diduga Distemper, Kenali Gejalanya

Terbaru

Masyarakat di Desa Jaten, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar dikagetkan dengan puluhan kucing yang secara bersamaan mati hanya dalam waktu sepekan terakhir.

Dikutip dari detik.com seperti yang diungkapkan salah satu pemilik hewan peliharaan tersebut menerangkan, hal ini bermula dari kematian induk kucing yang menunjukkan gejala tidak mau makan sehingga menjadi lemah dan tidak tertolong.

Beberapa hewan peliharaan lainnya yang dirawat saat menunjukkan gejala yang mirip tersebut, dirinya menerangkan berusaha membawa ke dokter hewan untuk mendapat perawatan dan pengobatan. Menurutnya, ahli kesehatan saat memeriksa kucingnya tersebut mengatakan, mereka terserang virus distemper.

Dalam keterangan yang disampaikan ke media berita, Kepala Desa Jaten membeberkan sekitar 27 kucing yang terdata milik enam warga dari 5 RT mengalami hal yang sama.

Mengantisipasi hal yang tidak diharapkan terjadi dan meluas, Kepala Desa Jaten telah melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Karanganyar dan petugas terkait telah melakukan tindakan pencegahan dan observasi lebih lanjut.

Virus Distemper atau Feline panleukopenia virus


Virus Distemper yang dikenal dengan nama lain Feline panleukopenia virus (FPV) merupakan jenis virus yang cukup berbahaya dan mudah menular kepada hewan liar dan yang dirawat karena beberapa sebab tertentu.

Proses penularan virus ini dimungkinkan terjadi pada hewan yang sehat, seperti kucing dan anjing, ketika terjadinya kontak dengan cairan maupun kotoran yang terkontaminasi berasal sumbernya.

Beberapa media dan peralatan yang diduga bisa menularkan virus distemper kepada kucing dan anjing, seperti penggunaan peralatan makan yang sama ketika dipakai oleh hewan yang sehat. Selain itu, tempat tertentu seperti pakaian, selimut, kain hingga sepatu perlu dibersihkan secara berkala dan teratur.

Kucing dan anjing atau hewan yang tertular virus distemper, gangguan kesehatan dan penurunan kinerja organ tubuh terjadi pada sebagian besar di saluran pencernaan dan penurunan sistem kekebalan tubuh mereka. Hal ini terlihat pada jumlah darah putih yang terdapat pada tubuh hewan yang menurun sehingga tidak mampu mengatasi virus.

Gejala Umum


Hewan yang mengalami distemper memiliki peluang sembuh jika penanganan dan perawatan dilakukan dengan tepat dan benar. Indikasi tersebut, sebagian besar memerlukan bantuan dokter hewan sebelum menyebar dan berlangsung lama.

Dikutip dari penjelasan Dr. Mary Fuller, dokter hewan dari Minneapolis, Minnesota menjelaskan, cara penularan yang terjadi pada hewan sehat sebagian akibat kontak cairan seperti air liur yang berasal dari hidung dan feses hewan. Persentase terbesar cara menular yang banyak terjadi akibat kotoran.

Sekitar 14 Gejala yang bisa tampak pada kucing ketika mengalami virus distemper, diantaranya:
1. Mendadak bersin dan tak sembuh meski berlangsung lama.
2. Hidung mengeluarkan cairan berlebihan yang mirip ingus sehingga menyulitkan mereka bernapas dengan baik akibat sumbatan cairan kental tersebut.
3. Keluarnya air mata berlebihan
4. Mengalami sakit kepala sehingga kucing terkadang menolak dibelai di bagian kepalanya karena pusing dan sakit.
5. Mengalami demam dengan suhu tinggi.
6. Mengalami dehidrasi akibat demam yang dialami.
7. Aktivitas menjadi tidak normal
Virus distemper dapat mempengaruhi kemampuan otak kucing menjadi tidak berfungsi normal. Ini akan membuat kucing menjadi kehilangan keseimbangan pada aktivitas tertentu.
8. Gerakan berjalan sangat berat
Salah satu pengaruh yang dialami kucing saat mengalami distemper, kemungkinan kerusakan saraf dimungkinkan terjasi sehingga sinyal saraf mengalami gangguan pada bagian gerak jalan.
9. Diare, Feline panleukopenia virus yang berada di usus atau sumsum tulang belakang sebagian besar menunjukkan kucing memberikan respon diare.
10. Muntah, terjadi dalam beberapa jam.
11. Tidak mau makan
Meski kucing dalam keadaan lapar dan berusaha untuk melihat makanan yang diberikan kepadanya. Hewan peliharaan ini sebagian besar enggan untuk menyentuh makanan yang tersedia di mangkok atau wadah makanan.
12. Banyak tidur dan lesu
13. Sering mengeong
14. Kadar darah putih menjadi berkurang.

Cara Mencegah


Pencegahan sebagai antisipasi yang bisa dilakukan majikan kepada hewan peliharaan mereka adalah memastikan mereka telah mendapatkan vaksinasi untuk virus distemper. Meski tidak menjamin 100% mereka benar-benar bebas saat bersentuhan dengan hewan yang sakit maupun terkontaminasi cairan dan kotoran. Sedikit banyak vaksinasi tersebut efektif mencegah resiko penularan yang lebih cepat kepada mereka.

Beberapa hal lain yang dapat dilakukan adalah memastikan kebersihan lingkungan sambil memeriksakan hewan ke dokter hewan terdekat.

Meski virus distemper yang berasal dari hewan tidak menular ke manusia, usahakan mencuci tangan setelah selesai bermain dan bersentuhan dengan bagian lain, seperti membersihkan kotoran dan lain-lain.

Peluang Hewan untuk Sembuh


Beberapa penelusuran yang bersumber dari situs hewan meyakini, bahwa kucing atau anjing yang terserang penyakit distemper bisa sembuh sepanjang cara penanganan dan perawatan yang diberikan tepat.

Misalnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh kucing atau anjing sehingga dapat mendorong penyebaran virus menjadi berhenti.

Ketika hewan peliharaan yang Anda rawat menunjukkan 14 gejala umum virus distemper, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat agar bisa mendapat perawatan dan penanganan medis, sehingga resiko yang fatal dapat dicegah.