Pages

Minggu, 13 September 2020

Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora

Terbaru

Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora.Adalah suatu penyakit kulit yang kadang muncul pada binatang peliharaan kita. Nah sebaiknya kita mengetahui seluk beluk dari penyakit kulit ini  dong.Scabiesis ialah penyakit kulit kucing persia anggora yang disebabkan oleh tungau (sejenis kutu)scabies/sarcoptes. Penyakit kulit ini adang kala juga menyerang pada binatang anjing, kucing, kelinci dan sanggup juga menular ke manusia. Sebagian besar scabies is di  anjing dan kelinci disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei, sedangkan notoedres cati lebih sering mengakibatkan scabiesis pada kucing. Selain notoedres cati,  Sarcoptes scabiei juga sanggup menyerang kucing.
Tungau Notoedres cati, siklus hidup & cara penularan
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
Scabiesis pada kucing lebih sering disebabkan notoedres cati, menyerupai halnya sarcoptes scabiei yang lebih sering menyerang anjing. Tungau ini berukuran sangat kecil (0.2-0.4 mm), hanya sanggup dilihat dengan mikroskop atau beling pembesar.
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
Tungau  scabies

Seluruh siklus hidup tungau ini berada pada badan induk semangnya. Tungau betina akan melaksanakan penggalian dan melubangi kulit kemudian bertelur beberapa kali sambil terus menggali saluran-saluran dalam kulit induk semangnya. Lubang-lubang pada dalam kulit yang digali seekor tungau betina dapat  mencapai panjang beberapa centimeter.

Setelah bertelur beberapa kali, tungau betina mati. Dalam waktu 3-8 hari telur menetas menjadi larva berkaki enam. Larva yang telah cendekia balig cukup akal berkembang menjadi nimfa yang memiliki delapan kaki. Nimfa cendekia balig cukup akal berganti kulit menjadi tungau dewasa. Dal.am saluranyang telah digali tungau betina tersebut, tungau cendekia balig cukup akal melaksanakan perkawinan dan proses daur hidup berulang kembali. Satu siklus hidup memerlukan waktu 2-3 minggu.
Scabiesis sanggup menyerang kucing pada semua umur, baik jantan maupun betina. Penularan penyakit kulit ini terjadi melalui kontak fisik antar kucing atau kontak dengan alat-alat yang terkontaminasi tungau menyerupai sisir, kandang, dll.

Tanda & tanda-tanda terjangkit Scabies

Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
Gejala awal terkena penyakit scabies ini biasanya berupa rontok dan gatal disekitar telinga. Dipinggiran daun indera pendengaran terlihat ada kerak berwarna putih. Penyakit sanggup menyebar dengan cepat ke tempat sekitar wajah, leher, hidung dan kelopak mata. Kadang-kadang tungau juga sanggup menyebar hingga ke tempat perut dan telapak kaki.
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
adanya perasaan gatal yang timbul mengakibatkan kucing sering menggaruk-garuk.  Infeksi kronis/lama sanggup mengakibatkan penebalan dan keriput pada kulit ditutupi oleh kerak-kerak berwarna abu-abu kekuningan. Infeksi yang parah menjadikan luka dan berkembang menjadi bisul sekunder.
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora

Diagnosa scabies

Penyakit ini sering tertukar dengan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur (ringworm). Diagnosa penyakit biasanya dilakukan dengan cara menilik kerokan kulit dibawah mikroskop. Biasanya dalam kerokan kulit tersebut ditemukan banyak tungau.

Pengobatan scabies pada kucing persia anggora

Obat klasik yang sering dipakai untuk mengatasi penyakit ini ialah sulfur/belerang. Sulfur juga merupakan obat klasik penyakit kulit yang disebabkan oleh ringworm/jamur. Mandikan kucing dengan shampoo/sabun yang mengandung sulfur, kemudian dicelup (dip) dengan cairan sulfur 2-3 %. Mandi dan dip sulfur dilakukan setiap tujuh hari hingga sembuh. Setidaknya diharapkan 6-8 kali mandi hingga penyakit sembuh.
Cara lain yang sering dipakai ialah injeksi obat golongan avermectin menyerupai ivermectin, doramectin atau selamectin. Suntikan inilah yang sering salah kaprah disebut sebagai suntik jamur, menyerupai juga kesalahan diagnosa scabies yang sering salah kaprah disebut sebagai jamur.
Lihat juga : suntikan anti jamur tidak membunuh jamur
Setidaknya diharapkan dua kali suntikan ivermectin dengan selang waktu 2 minggu, biar penyakit sanggup sembuh total.
Bila dalam satu rumah terdapat beberapa ekor kucing, Pengobatan yang sama juga harus diakukan terhadap kucing lain. Karena jikalau tidak diobati, ada kemungkinan terjadi bisul ulang dari kucing lain yang tidak diobati, akhirnya penyakit ini tidak pernah sembuh secara tuntas.
Pencegahan scabies
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan sanggup dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan kucing liar atau kucing yang telah terkena penyakit ini. Kucing yang tinggal di dalam rumah  biasanya jarang sekali terkena penyakit ini.
Cuci dan desinfeksi alat-alat grooming menyerupai sisir, sikat, dll sesudah dipakai pada kucing yang terkena penyakit ini.
harap anda menghindari temat penitipan binatang atau tempat grooming yang tidak memiliki sanitasi/kebersihan yang baik. Perhati.kan juga kepada alat-alat grooming di desinfeksi sebelum dipakai terhadap kucing lain.
Bila salah satu kucing menandakan tanda-tanda penyakit ini, segera isolasi dan cegah kontak dengan kucing lain yang masih sehat. Mandikan dengan shampoo khusus atau bawa ke dokter binatang untuk pengobatan.
Bisakah scabies menular ke insan ?
Seperti juga tungau lain yang termasuk dalam keluarga sarcoptes, notoedres cati sanggup menyerang manusia. Sepertihalnya pada kucing, scabies juga mengaki.batkan kemerahan dan gatal-gatal pada kulit manusia.
di kepingan yang t.erasa gatal biasanya terbentuk semacam benjolan kecil menyerupai jerawat, di dalamnya terdapat cairan. Bila pecah lantaran terus digaruk, tungau yang terdapat di dalam.nya sanggup menyebar ke tempat di sekitarnya. Rasa gatal yang ditimbulkan oleh tungau scabies cukup mengganggu.
Pada insan biasanya penyakit ini bersifat sementara dan sembuh dengan sendirinya. Beberapa orang mungkin memiliki kekebalan badan yang kurang baik dan cenderung  lebih sensitif terhadap serangan scabies ini.
Pengobatan dan pencegahan sanggup dilakukan dengan mencuci tangan atau kepingan yang gatal dengan sabun yang mengandung sulfur menyerupai JF Sulfur. Obat lain yang  sanggup dipakai ialah salep scabicid.

Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
scabies parah
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
sebelum suntik ivermectin
Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora
2 ahad sesudah suntik ivermectin
Oleh : drh. neno Waluyo S, 2007

itu tadi pembahasan kita Penyakit Scabies Pada Kucing Persia Anggora. Silakan anda membaca juga mengenai Penyakit Rabies Pada Hewan.