Feline Urinary Syndrome atau FUS (FLUTD) adalah jenis penyakit yang banyak dialami hewan seperti kucing, khususnya jenis jantan.
Selain gangguan kesehatan pada kandungan kemih, mereka bisa bermasalah pada bagian uretra akibat penyempitan saluran yang mirip tabung, sehingga menyumbat urin keluar dari tubuh.
Feline lower urinary tract disease (FLUTD) bisa terjadi pada semua jenis jantan dan betina, namun bentuk uretra jantan yang lebih kecil membuat lebih sering terjadi.
Dikutip dari dkpp.jabarprov.go.id seperti dilansir dari Rumah Sakit Hewan (RSH) Jawa Barat menjelaskan, umumnya kucing jantan pada ras tertentu seperti British Shorthair, persia, mix breed persia.
Sementara itu jenis kucing lokal terbilang sangat jarang terjadi dan ditemukan.
Kucing yang akan mengalami FLUTD, sebagian besar menunjukkan tanda umum yang diungkapkan oleh pemiliknya. Selain kebiasaan buang urin secara sembarangan dengan waktu lebih lama akibat sakit melakukannya, beberapa tanda umum lainnya adalah warna urin yang berubah.
Sementara berdasarkan studi Gama R.O.G et al (2009) di Brazil, ada beberapa indikasi yang menyertai kucing mengalami gangguan kesehatan FLUTD, seperti:
1. jenis jantan sekitar 91%
2. belum memperoleh kastrasi 71%
3. hanya mengandalkan pakan kering 80%
4. usia rata-rata 1-3 tahun berkisar 66%.
1. pipis di sembarang tempat
2. kucing jantan sering menjilati bagian genital
3. kesulitan buang air kecil yang kadang disertai meongan merintih sakit
4. tercampurnya urin dengan darah
Kunjungan ke dokter hewan seperti Puskeswan dan Rumah Sakit Hewan terdekat, umumnya akan melakukan pemeriksaan mulai dari urin hingga fisik kucing.
Mengenal Tanda Umum Kucing Beresiko Feline Urinary Syndrome |
Selain gangguan kesehatan pada kandungan kemih, mereka bisa bermasalah pada bagian uretra akibat penyempitan saluran yang mirip tabung, sehingga menyumbat urin keluar dari tubuh.
Feline lower urinary tract disease (FLUTD) bisa terjadi pada semua jenis jantan dan betina, namun bentuk uretra jantan yang lebih kecil membuat lebih sering terjadi.
Dikutip dari dkpp.jabarprov.go.id seperti dilansir dari Rumah Sakit Hewan (RSH) Jawa Barat menjelaskan, umumnya kucing jantan pada ras tertentu seperti British Shorthair, persia, mix breed persia.
Sementara itu jenis kucing lokal terbilang sangat jarang terjadi dan ditemukan.
Tanda umum FLUTD
Kucing yang akan mengalami FLUTD, sebagian besar menunjukkan tanda umum yang diungkapkan oleh pemiliknya. Selain kebiasaan buang urin secara sembarangan dengan waktu lebih lama akibat sakit melakukannya, beberapa tanda umum lainnya adalah warna urin yang berubah.
Sementara berdasarkan studi Gama R.O.G et al (2009) di Brazil, ada beberapa indikasi yang menyertai kucing mengalami gangguan kesehatan FLUTD, seperti:
1. jenis jantan sekitar 91%
2. belum memperoleh kastrasi 71%
3. hanya mengandalkan pakan kering 80%
4. usia rata-rata 1-3 tahun berkisar 66%.
Gejala Kucing FLUTD
1. pipis di sembarang tempat
2. kucing jantan sering menjilati bagian genital
3. kesulitan buang air kecil yang kadang disertai meongan merintih sakit
4. tercampurnya urin dengan darah
Kunjungan ke dokter hewan seperti Puskeswan dan Rumah Sakit Hewan terdekat, umumnya akan melakukan pemeriksaan mulai dari urin hingga fisik kucing.